Minggu, 23 Desember 2012

My Love Story Part 7


Persiapan untuk liburan ­kami telah selesai, semua perlengkapan yang akan dibawa sudah disiapkan. Sebenarnya aku sedikit malas untuk ikut dalam liburan ini, karena sebelumnya aku sudah mempunyai rencana sendiri untuk akhir minggu ini. Tapi akhirnya kubatalkan rencanaku karena aku merasa tidak enak dengan kak Nicky dan teman-temannya.

            Pagi itu jam sudah menunjukkan pukul 9, kami sudah berkumpul dirumahku. Kak Kian sudah datang bersama dua orang wanita, saat dikenalkan ternyata itu kekasihnya, Kak Jodi dan adiknya Kak Gillian. Kak Gina, kekasih kak Nicky sudah dari semalam ada dirumah, dia memang menginap disini bersamaku. Sekarang  tinggal Kak Shane yang belum datang. Kami sudah akan  berangkat, tapi dia belum juga datang. Saat ditelpon dia menyuruh kami berangkat duluan, ternyata mobilnya tiba-tiba mogok, jadi dia harus mengganti mobilnya dulu. Dia juga memberitahu, bahwa dia mengajak sepupunya dalam liburan ini.

            Aku berangkat bersama kak Nicky dan kak Gina, sedangkan kak Kian bersama Kak Jodi dan adiknya. Perjalanan ke pantai memakan waktu satu jam lebih, aku juga belum tahu persis dimana tempatnya. Menurut kak Nicky tempatnya masih asli dan sepi dari turis-turis. Saat dimobil, aku hanya mendengarkan musik di Ipod ku sambil pura-pura tertidur karena kulihat kak Nicky sedang bermesraan dengan kak Gina.

            Tanpa terasa kami sudah sampai ditempat yang kami tuju, saat sampai aku meminta kak Nicky untuk mengantarkanku ke kamar mandi. Karena sejak dimobil tadi aku ingin kekamar mandi. Sedangkan yang lainnya membongkar semua bawaan kami yang sudah dipersiapkan dari rumah tadi kedalam penginapan yang sudah kami sewa.

****
            Setelah selesai dari kamar mandi aku dan kak Nicky menyusul kepenginapan. Penginapan yang lumayan besar dengan 4 kamar didalamnya dan dengan pemandangan yang indah disekitarnya. Aku langsung masuk kekamar, kulihat kak Gina teman sekamarku sedang merapikan barang bawaannya kedalam lemari. Aku langsung membantunya.

“Kak, temannya Kak nico yang satu lagi sudah datang yaa??” tanyaku.
“Sepertinya sudah, mereka sudah ada dikamar..” Kata kak Gina.
Saat kami sedang ngobrol ponsel kak Gina berbunyi.
“Angie, Nico sudah mengajak kita untuk makan. Kita keluar yuk. “ ajaknya;
“ Baiklah,..” jawabku sambil mengangguk.
Lalu aku dan kak Gina keluar, kulihat kak Nicky sudah menunggu kami diruang tamu dari tadi. Sedangkan yang lainnya sudah dari tadi pergi keresto yang tidak jauh dari penginapan kami.

            Saat  kami sampai di resto dan duduk bersama yang lainnya kulihat sudah ada kak Shane disana. Mereka sepertinya sedang asyik mengobrol, saat menyadari kedatangan kami kak Shane langsung tersenyum dan menyapa kami.
“ Hai.. Angie, Nico..”
“ Hai, kak.. aku fikir kakak tidak ikut.” Jawabku
“ Aku kan sudah janji Ngie, pasti ikut. “
Aku mengangguk..
“ Shane, katanya tadi kau mengajak sepupumu ya? Mana dia??” tanya kak Nicky.
“ Ada, lagi ketoilet sebentar. “ jawab kak Shane. “ehh, itu dia orangnya” jawab kak Shane sambil menunjuk seseorang.

Aku hanya mengangguk tanpa melihat siapa yang ditunjuk kak Shane,  sambil membuka membalas pesan yang baru terkirim dari Mark kepadaku.
“ Shane, ini sepupu kamu??” tanya kak Nicky.
“ Iya Nico, namanya Mark..” jawab kak Shane.

Saat kak Shane menyebut nama Mark aku langsung menoleh ke kak Nicky. Kak Nicky langsung menunjuk ke orang yang disebut Mark tadi.
“ Angie, Mark yang kau kenal??” jawabnya sambil tersenyum jahil.
Spontan aku langsung menoleh.  Mark... kataku dalam hati. Itu benar Mark.
“ Angie, kak Nicky. Kalian disini juga??” Mark menyapa saat dia sudah didekat meja kami.
“ Markk??” aku menunjuknya.
“Kalian saling kenal?” tanya kak Shane.
“ Mereka berteman Shane, “ jawab kak Nicky.
“ Jadi kak Shane dengan Mark saudara sepupu yaa??” tanyaku
“ Iya, kita saudara sepupu “ jawab kak Shane.
Spontan kak Nicky dan kak Kian yang dari tadi memperhatikan kami langsung tertawa.
“ Ada yang salah ya kak, mengapa tertawa??” tanyaku sambil melotot ke Kak Nicky.
“ Tidak sayang, ternyata dunia kita sempit ya. Shane saudara sepupu dengan Mark” jawab kak Nicky sambil mengacak-acak rambutku.
“Aku tidak tahu kalau Shane adalah teman kak Nicky.” Jawab Mark.
“ ya sudah dari pada kita membahas ini terus-terusan lebih baik kita mulai makan ya. Sejujurnya aku sudah sangat lapar “ kak Kian menengahi kami.

Lalu kami makan siang bersama sambil membicarakan tentang rencana kami setelah ini. Ternyata mereka akan berselancar. Sedangkan kami para wanita akan berjemur ditepi pantai. Saat selesai makan kami langsung kepantai, saat dipantai kak Nicky selalu mengingatkan ku untuk tidak bermain terlalu jauh karena aku yang tidak bisa berenang. Sebelum mereka turun kelaut aku dan Mark ngobrol bersama,kak Kian dan kak Nicky sudah bersiap dengan papan selancarnya sedangkan kak Shane pergi kekamar, katanya ada yang tertinggal. Belum lama aku bersama Mark, kak Nicky sudah mengajaknya untuk mulai berselancar.
“ Aku kesana yaa??” Mark menunjuk kearah kak Nicky dan kak Kian.
Aku mengangguk “ iya hati-hati ya” jawabku sambil tersenyum.

Lalu Mark bergabung bersama mereka. Sedangkan aku bergabung dengan kak Gina, kak Jodie dan adiknya. Saat sedang mengobrol bersama mereka aku baru sadar ternyata Ipod ku tertinggal dikamar, karena aku sangat ingin mendengar musik saat ini. Jadi kuputuskan untuk mengambilnya dikamar.

****
Saat aku sampai dipenginapanku kulihat kak Shane sedang duduk diruang tamu, dia terlihat sedang bingung. Oleh karena itu kudekati kak Shane yang sedang duduk.
“ Kak Shane??” panggilku.
“ ehh, Angie.. sejak kapan kamu disini??” tanyanya.
“ Baru kak, kakak kenapa disini??. Tidak bergabung dengan yang lain.” Tanyaku
“ Nanti saja Ngie, sebentar lagi.” Katanya
“ Kakak sakit??” tanyaku sambil menyentuh keningnya.
“ Tidak, Angie. Aku baik- baik saja” jawabnya
“ Wajah kakak itu menunjukkan kalau kakak sedang tidak baik sekarang” jawabku
Kak Shane tersenyum menatapku. Lalu aku duduk disebelahnya.
“ Cerita kak kalau ada masalah??” tanyaku
Kak Shane tersenyum lagi kepadaku “ aku, memang sedang punya masalah saat ini” jawabnya
“ Apa kak?? Apa aku bisa bantu??” tanyaku lagi.
“ Iya, mungkin kamu bisa membantu.” Jawabnya sambil mengambil tanganku dan mengenggamnya.

Aku melirik tanganku saat digenggam kak Shane. Apa sebenarnya yang terjadi, mengapa tiba-tiba dia mengenggam tanganku.
“ Angie, aku boleh mengatakan sesuatu denganmu??’ tanyanya padaku.
“ Apa kak?” jawabku gugup.
“ Sebenarnya saat ini aku sedang menyukai seseorang. “
“ Siapa??’ tanyaku.
“ Aku, menyukai mu sayang. “ jawabnya sambil menatapku. Sedangkan aku langsung menunduk saat mata kami beradu pandang.
“ Maksudnya??” aku bingung apa yang dimaksud kak Shane barusan.
“ Aku menyayangimu dan mencintaimu. Bahkan lebih dari yang kau tahu” jawabnya.
“ Kak Shane kan kakakku” jawabku.
“ Iya selama ini, Aku selalu berfikir seperti itu. Angie adalah adik perempuanku, tapi ternyata salah. Semuanya salah, aku mencintaimu lebih dari itu, lebih dari seorang kakak kepada adiknya. “ jawabnya

Aku terdiam mendengar penjelasannya, apakah ini semacam ungakapan isi hatinya kepadaku. Lalu dia mengangkat daguku.
“ Aku ingin kau menjadi kekasihku Angie, aku tak ingin hanya menjadi kakak bagimu.” Katanya sambil menatap ku dalam.
“Ntahlah kapan perasaan ini muncul, tapi aku baru berani mengungkapkannya saat kamu mengatakan kalau kamu sudah putus dengan kekasihmu. Aku tak ingin mengganggu mu saat kau sudah menjadi tunangan orang lain” katanya lagi.

Aku bingung harus mengatakan apa, aku takut aku salah. Sepertinya kak Shane sangat mengharapkan ku, tapi saat ini Mark sedang menunggu jawaban dariku. Tiba-tiba bayangan Mark memenuhi ruang dikepalaku. Ya, Tuhan aku bingung. Sebenarnya aku sangat mencintai Mark, tapi aku takut menyakiti kak Shane.
“ Angie... “ panggilan kak Shane membuyarkan lamunanku.
“ Iya kak, “ jawabku
“ Apa kau mau jadi kekasihku, kau sedang tidak memiliki hubungan dengan siapapun kan??  “ pertanyaan itu langsung menghujam jantungku. Iya kak, aku sedang tidak memiliki hubungan dengan siapapun, tapi Mark sedang menungguku, dia juga mencintaiku, sama sepertiku yang mencintainya rutukku dalam hati..
Aku menarik nafas pelan.
“ Kak Shane..” panggilku sambil menyentuh tangannya yang sedang mengenggam tangan kananku.
“ Katakan apa yang ingin kau katakan sayang..” katanya.
“ Baiklah kak, sebelumnya aku ingin mengungkapkan apa yang ada didalam hatiku saat ini kak” jawabku.

Kak Shane mengangguk memperhatikanku.
“ Aku juga mencintai kakak, sangat menyayangi kakak. Sama seperti aku menyayangi kak Nico, dan Kak Kian. Maaf kak perasaan itu sama sampai saat ini, kak Shane kakakku. “ jawabku pelan
“ Kak, maaf juga, aku harap kakak mengerti. Saat ini aku memang tidak terikat dengan siapapun, tapi seseorang sudah menungguku..”
Belum sempat aku menyelesaikannya kak Shane sudah menyela pembicaranku.
“ Dan kau juga mencintainya kan??” jawab kak Shane sambil terseyum kecut.
Aku mengangguk pelan, “ Maaf kak..”
Dilepaskan tangannya yang mengenggam tanganku, dan membelai wajahku.
“ Iya, aku mengerti perasaanmu sayang. Tidak apa-apa, lebih baik kau jujur dari pada membohongi perasaan orang lain dan dirimu sendiri” jawabnya.
“ Kak Shane, maaf yaa.....”
Dia meletakkan jari telunjuknya dibibirku.
“ Tidak masalah sayang, kau tetap adikku semua takkan berubah” jawabnya sambil tersenyum, namun aku bisa merasakan kekecewaan dari matanya.
Aku mengangguk “ kakak, jangan berubah ya. Kita masih kakak adikkan?” aku meyakinkannya.
Kak Shane mengangguk lalu dia mengecup keningku, sebuah kecupan hangat darinya. Dan tak lama kemudian memelukku dan melepaskanku.
Dalam hatiku apa aku harus jujur kalau Mark lah yang sedang menungguku. Mark saudara sepupunya sendiri,  apakah dia akan marah jika aku mengatakan itu padanya, tapi kufikir akan lebih sakit lagi kalau dia mengetahuinya dari orang lain. Dan aku putuskan untuk mengatakannya sekarang, agar tidak ada kesalahpahaman diantara kami nantinya.
“ Kak, boleh aku memberi tahu sesuatu?” tanyaku
“ Apa ??” tanyanya.
“ Aku harap kakak mengerti ya, supaya tidak ada kesalah pahaman diantara kita nantinya.” Jawabku.
Dia mengangguk sambil menunggu aku kembali berbicara.
“ Sebenarnya yang sudah menungguku saat ini adalah Mark. Aku dan Mark sudah lama berteman dan  Aku harap kakak jangan marah padanya ya” aku memohon
Kak Shane seperti terkejut saat aku mengatakan Mark.
“ Kak, aku mengatakan ini supaya kakak tidak salah paham, dia mencintaiku dan aku juga mencintanya. Maaf kak.” Jawabku
Kak Shane memgangguk dan tatapannya melembut.
“ Iya tidak apa-apa sayang, dia juga baik bahkan sangat baik. Aku mengerti, dia sangat beruntung mendapatkanmu. Kau jangan meminta maaf lagi ya. Tidak ada yang salah diantara kita. Bukankah tak selamanya cinta itu harus saling memiliki“ jawabnya.

Aku tersenyum menatapnya.
“ terima kasih kakak mengerti keadaanku saat ini. “
“ Oh iya, kau jangan menceritakan ini pada Mark ya..” katanya sambil tersenyum.
Aku mengangguk “ iya kak, aku takkan menceritakan ini pada Mark,” jawabku sambil memeluknya.
“ Kita bergabung dengan yang lain ya..” ajakku.
“ Baiklah, aku akan segera menyusul nanti..” jawabnya melepaskan pelukanku.
“ Oke, aku kekamar dulu mengambil Ipod ku “ jawabku sambil meningggalkannya.

****
Setelah aku kekamar, aku kembali lagi kepantai bergabung dengan yang lain. Kulihat kak Shane sudah mengobrol dengan kak Nicky yang baru selesai dari berselancar dengan Mark dan kak Kian.  Harus ku akui Mark sangat keren saat membawa papan selancar itu. Saat selesai Mark langsung duduk didekatku. Dia mengambil minuman kaleng yang tersedia dimeja dan memberikan kepadaku. Sebenarnya aku merasa tidak enak jika harus dekat Mark saat ada kak Shane bersama kami, aku masih mejaga perasaannya tapi Mark selalu mengajakku ngobrol dengannya.
“ Apa rasanya ada ditengah-tengah ombak itu??” tanyaku pada Mark.
“ Menyenangkan, kau belum pernah mencobanya?” tanya Mark.
Aku menggeleng “ Aku takut, lagipula aku tak ingin mengambil resiko akan tenggelam disana “ jawabku.
“ Ya aku tahu. Tapi lain kali berusahalah untuk mencoba.” jawab Mark sambil tersenyum padaku.
“Oh iya, kau mau kutemani berjalan-jalan. Disana pemandangannya bagus.” Ajak Mark padaku.
“ Boleh, ayo kita kesana” jawabku.
“ Kak, aku kesana ya, nanti kak Nico dengan yang lainnya menyusul. Aku juga tadi dengar katanya  disana pemandangannya lebih indah” ajakku pada mereka.
Kak Nicky mengangguk “ hati-hati ya Angie, Mark” kak Nicky mengingatkan.

Lalu kami berjalan ketempat yang kami tuju, sebenarnya agak jauh dari tempat kami berkumpul tadi. Tapi beberapa orang mengatakan bahwa pemandangannya benar-benar indah. Banyak batu-batu besar yang seperti disusun rapi disana. Oleh karena itu aku sangat penasaran.
Saat berjalan kesana Mark mengandeng tanganku. Ada perasaan nyaman saat dia mengenggam tanganku.
“Angie, aku sangat merindukanmu” katanya.
“ Aku juga merindukanmu, Mark. Maaf ya aku tidak bisa bertemu denganmu akhir-akhir ini. Karena kak Nico takkan menyuruhku keluar kalau ujianku belum selesai.” jawabku
“ Iya aku mengerti, bagaimana ujianmu??” tanyanya
“ Mudah-mudahan baik..” jawabku

Tiba-tiba aku langsung ingat, aku harus menjawab pertanyaan Mark kemarin. Aku yakin pasti dia menunggunya.
“ Mark,..” panggilku
“ Iya..” jawabnya sambil menatapku dan kami berhenti berjalan.
“ Aku ingin menjawab pertanyaanmu saat kita didanau kemarin. Apa kau masih menunggunya??” tanyaku.
Mark mengangguk “ aku masih menunggunya dan akan tetap menunggunya” jawabnya
“ Aku fikir kau melupakannya” jawabku
“ Aku takkan melupakan apa yang sudah kuucapkan padamu Angie, jadi apa kau mau jadi kekasihku..??” pertanyaan itu muncul lagi dari mulutnya.
Aku menghela nafas sejenak sebelum menjawabnya.
Aku tersenyum dan mengangguk pasti “ ya aku mau” jawabku.
“ Benarkah??’ tanyanya lagi meyakinkan.
“ Ya, aku mau. Aku juga bingung kapan aku mulai mencintaimu.” Jawabku sambil tersenyum.
“ Itulah cinta yang sulit dimengerti “ jawabnya sambil menatapku dalam.
Lalu Mark mendekatkan wajahnya kewajahku. Ada rasa gugup saat dia mendekat kearahku. Diciumnya keningku dengan kecupan yang hangat. Rasanya seluruh darah ditubuhku naik wajahku dan itu membuatku tersipu malu. Dia melepaskan ciumannya dikeningku dan memelukku erat. Kusandarkan kepalaku dibahunya.
“ I love you , Angie. You're my Angel.” Katanya sambil membelai rambutku.
“ I love you too, Mark” jawabku
“ Sulit ku ungkapkan kebahagiaanku hari ini” katanya sambil memegang wajahku dengan kedua tangannya.
Aku tersenyum mendengarnya..
“ Terima lah aku dengan segala kekuranganku Mark” aku melingkarkan tanganku dilehernya.
“ Tak ada manusia yang sempurna sayang. Aku pun begitu. “ jawabnya.

Lalu Mark mendekatkan wajahnya kewajahku, rasa gugup kurasakan lagi. Dapat kurasakan nafasnya yang hangat diwajahku dan hidung kami yang dsudah bersentuhan. Kupejamkan mataku dan Mark mencium bibirku dengan lembut. Ciuman yang hangat baru kali ini aku merasakannya. Dengan malu- malu aku membalas ciumannya. Dan Mark semakin intens menciumku.
“Ehmmm...” suara sesorang membuat Mark melepaskan ciumannya dariku.
Kami berdua langsung menoleh kearah suara. Ternyata ada Kak Nicky dan kak Gina yang sudah didekat kami. Aku sangat malu dengan Kak Nicky, wajahku pasti sudah sangat memerah.
“ Benarkan apa yang baru saja ku katakan, sayang ” kata Kak Nicky sambil melirik kak Gina
Kak Gina tersenyum “ kau benar sayang” jawabnya.
Aku melotot memandangi kak Nicky.
“ Kakak cerita apa ke kak Gina??” tanyaku sambil cemberut.
“ Bukan apa-apa, hanya meramalkan sesuatu dengan benar” jawab kak Nicky  sambil tersenyum jahil kepadaku.
“Nico, sepertinya punya bakat menjadi peramal ya..” jawab kak Gina sambil tersenyum.
“ Kakak...” aku sedikit berteriak sambil cemberut.
“ Kau tidak malu bertingkah seperti itu didepan kekasihmu Angie” kak Nicky menggeleng kan kepala saat aku bertingkah manja dengannya. Aku benar-benar lupa dan malu sendiri saat menyadari ada Mark. 
Aku mendengus kesal kearah kak Nicky.
“ Ya sudah kalau begitu” jawabku sambil menarik tangan tangan Mark dan meninggalkan kak Nicky dan kak Gina. Aku baru menyadari ada kak Shane dan kak Gillian dibelakangnya, aku tidak tau apakah dia melihat aku dicium Mark tadi. 

Mark hanya tersenyum melihat tingkahku, kami melanjutkan perjalanan kami yang sempat tertunda. Tak kuhiraukan kan Nicky yang memanggilku.
“ Angie, Mark kalian tidak menunggu kami” Kak Nicky memanggil kami.
“ Jalan sendiri kakak, sudah ada kak Gina juga” jawabku
“ Kita tidak menunggu mereka sayang??” tanya Mark.
“ Tidak usah, dia kan ada kak Gina” jawabku
Mark tersenyum sambil mengacak-acak rambutku. Lalu dia memcium keningku lagi.
“ I love you so much, Angie” katanya.
Dilingkarkannya tangannya dipinggangku. “ I love you too Mark. “ jawabku
*****

2 komentar:

  1. wah…Shane ditolak Angie?
    Sma aku ajj Shane ;D

    Shane sm Angie emang ga cocok deh ga ada chemistry nya :Dv

    Mark nyium Angie jg akhirnya.…asyik udh jadian. Bentar lg hothotpop ga? hehe

    Lanjut sist :*

    BalasHapus
  2. Hahaha,
    makanya aku pilih shane, Biar Angie bisa nolaknya :D
    Sama kamu Dhee?? boleh, boleh.
    #Gale melotot :p

    Hehee. rahasia donk..
    Tnya sama Mark tuh :D

    mksih koment ya Dhee :*

    BalasHapus