Persiapan untuk
liburan kami telah selesai, semua perlengkapan yang akan dibawa sudah
disiapkan. Sebenarnya aku sedikit malas untuk ikut dalam liburan ini, karena
sebelumnya aku sudah mempunyai rencana sendiri untuk akhir minggu ini. Tapi akhirnya kubatalkan
rencanaku karena aku merasa tidak enak dengan kak Nicky dan teman-temannya.
Pagi itu jam sudah menunjukkan pukul
9, kami sudah berkumpul dirumahku. Kak Kian sudah datang bersama dua orang
wanita, saat dikenalkan ternyata itu kekasihnya, Kak Jodi dan adiknya Kak
Gillian. Kak Gina, kekasih kak Nicky sudah dari semalam ada dirumah, dia memang
menginap disini bersamaku. Sekarang
tinggal Kak Shane yang belum datang. Kami sudah akan berangkat, tapi dia belum juga datang. Saat
ditelpon dia menyuruh kami berangkat duluan, ternyata mobilnya tiba-tiba mogok,
jadi dia harus mengganti mobilnya dulu. Dia juga memberitahu, bahwa dia
mengajak sepupunya dalam liburan ini.
Aku berangkat bersama kak Nicky dan
kak Gina, sedangkan kak Kian bersama Kak Jodi dan adiknya. Perjalanan ke pantai
memakan waktu satu jam lebih, aku juga belum tahu persis dimana tempatnya. Menurut
kak Nicky tempatnya masih asli dan sepi dari turis-turis. Saat dimobil, aku
hanya mendengarkan musik di Ipod ku sambil pura-pura tertidur karena kulihat
kak Nicky sedang bermesraan dengan kak Gina.
Tanpa terasa kami sudah sampai
ditempat yang kami tuju, saat sampai aku meminta kak Nicky untuk mengantarkanku
ke kamar mandi. Karena sejak dimobil tadi aku ingin kekamar mandi. Sedangkan
yang lainnya membongkar semua bawaan kami yang sudah dipersiapkan dari rumah tadi
kedalam penginapan yang sudah kami sewa.
****
Setelah selesai dari kamar mandi aku
dan kak Nicky menyusul kepenginapan. Penginapan yang lumayan besar dengan 4
kamar didalamnya dan dengan pemandangan yang indah disekitarnya. Aku langsung
masuk kekamar, kulihat kak Gina teman sekamarku sedang merapikan barang
bawaannya kedalam lemari. Aku langsung membantunya.
“Kak, temannya Kak nico yang satu lagi
sudah datang yaa??” tanyaku.
“Sepertinya sudah, mereka sudah ada
dikamar..” Kata kak Gina.
Saat kami sedang ngobrol ponsel kak Gina
berbunyi.
“Angie, Nico sudah mengajak kita untuk
makan. Kita keluar yuk. “ ajaknya;
“ Baiklah,..” jawabku sambil mengangguk.
Lalu aku dan kak Gina keluar, kulihat kak
Nicky sudah menunggu kami diruang tamu dari tadi. Sedangkan yang lainnya sudah
dari tadi pergi keresto yang tidak jauh dari penginapan kami.
Saat kami sampai di resto dan duduk bersama yang
lainnya kulihat sudah ada kak Shane disana. Mereka sepertinya sedang asyik
mengobrol, saat menyadari kedatangan kami kak Shane langsung tersenyum dan
menyapa kami.
“ Hai.. Angie, Nico..”
“ Hai, kak.. aku fikir kakak tidak ikut.”
Jawabku
“ Aku kan sudah janji Ngie, pasti ikut. “
Aku mengangguk..
“ Shane, katanya tadi kau mengajak
sepupumu ya? Mana dia??” tanya kak Nicky.
“ Ada, lagi ketoilet sebentar. “ jawab
kak Shane. “ehh, itu dia orangnya” jawab kak Shane sambil menunjuk seseorang.
Aku hanya mengangguk tanpa melihat siapa
yang ditunjuk kak Shane, sambil membuka
membalas pesan yang baru terkirim dari Mark kepadaku.
“ Shane, ini sepupu kamu??” tanya kak
Nicky.
“ Iya Nico, namanya Mark..” jawab kak Shane.
Saat kak Shane menyebut nama Mark aku
langsung menoleh ke kak Nicky. Kak Nicky langsung menunjuk ke orang yang disebut
Mark tadi.
“ Angie, Mark yang kau kenal??” jawabnya
sambil tersenyum jahil.
Spontan aku langsung menoleh. Mark... kataku dalam hati. Itu benar Mark.
“ Angie, kak Nicky. Kalian disini juga??”
Mark menyapa saat dia sudah didekat meja kami.
“ Markk??” aku menunjuknya.
“Kalian saling kenal?” tanya kak Shane.
“ Mereka berteman Shane, “ jawab kak
Nicky.
“ Jadi kak Shane dengan Mark saudara
sepupu yaa??” tanyaku
“ Iya, kita saudara sepupu “ jawab kak
Shane.
Spontan kak Nicky dan kak Kian yang dari
tadi memperhatikan kami langsung tertawa.
“ Ada yang salah ya kak, mengapa
tertawa??” tanyaku sambil melotot ke Kak Nicky.
“ Tidak sayang, ternyata dunia kita
sempit ya. Shane saudara sepupu dengan Mark” jawab kak Nicky sambil
mengacak-acak rambutku.
“Aku tidak tahu kalau Shane adalah teman
kak Nicky.” Jawab Mark.
“ ya sudah dari pada kita membahas ini
terus-terusan lebih baik kita mulai makan ya. Sejujurnya aku sudah sangat lapar
“ kak Kian menengahi kami.
Lalu kami makan siang
bersama sambil membicarakan tentang rencana kami setelah ini. Ternyata mereka
akan berselancar. Sedangkan kami para wanita akan berjemur ditepi pantai. Saat selesai
makan kami langsung kepantai, saat dipantai kak Nicky selalu mengingatkan ku
untuk tidak bermain terlalu jauh karena aku yang tidak bisa berenang. Sebelum
mereka turun kelaut aku dan Mark ngobrol bersama,kak Kian dan kak Nicky sudah
bersiap dengan papan selancarnya sedangkan kak Shane pergi kekamar, katanya ada
yang tertinggal. Belum lama aku bersama Mark, kak Nicky sudah mengajaknya untuk
mulai berselancar.
“ Aku kesana yaa??” Mark menunjuk kearah
kak Nicky dan kak Kian.
Aku mengangguk “ iya hati-hati ya”
jawabku sambil tersenyum.
Lalu Mark bergabung bersama
mereka. Sedangkan aku bergabung dengan kak Gina, kak Jodie dan adiknya. Saat
sedang mengobrol bersama mereka aku baru sadar ternyata Ipod ku tertinggal
dikamar, karena aku sangat ingin mendengar musik saat ini. Jadi kuputuskan
untuk mengambilnya dikamar.
****
Saat aku sampai
dipenginapanku kulihat kak Shane sedang duduk diruang tamu, dia terlihat sedang
bingung. Oleh karena itu kudekati kak Shane yang sedang duduk.
“ Kak Shane??” panggilku.
“ ehh, Angie.. sejak kapan kamu disini??”
tanyanya.
“ Baru kak, kakak kenapa disini??. Tidak
bergabung dengan yang lain.” Tanyaku
“ Nanti saja Ngie, sebentar lagi.”
Katanya
“ Kakak sakit??” tanyaku sambil menyentuh
keningnya.
“ Tidak, Angie. Aku baik- baik saja”
jawabnya
“ Wajah kakak itu menunjukkan kalau kakak
sedang tidak baik sekarang” jawabku
Kak Shane tersenyum menatapku. Lalu aku
duduk disebelahnya.
“ Cerita kak kalau ada masalah??” tanyaku
Kak Shane tersenyum lagi kepadaku “ aku,
memang sedang punya masalah saat ini” jawabnya
“ Apa kak?? Apa aku bisa bantu??” tanyaku
lagi.
“ Iya, mungkin kamu bisa membantu.”
Jawabnya sambil mengambil tanganku dan mengenggamnya.
Aku melirik tanganku saat digenggam kak
Shane. Apa sebenarnya yang terjadi, mengapa tiba-tiba dia mengenggam tanganku.
“ Angie, aku boleh mengatakan sesuatu
denganmu??’ tanyanya padaku.
“ Apa kak?” jawabku gugup.
“ Sebenarnya saat ini aku sedang menyukai
seseorang. “
“ Siapa??’ tanyaku.
“ Aku, menyukai mu sayang. “ jawabnya
sambil menatapku. Sedangkan aku langsung menunduk saat mata kami beradu pandang.
“ Maksudnya??” aku bingung apa yang
dimaksud kak Shane barusan.
“ Aku menyayangimu dan mencintaimu.
Bahkan lebih dari yang kau tahu” jawabnya.
“ Kak Shane kan kakakku” jawabku.
“ Iya selama ini, Aku selalu berfikir
seperti itu. Angie adalah adik perempuanku, tapi ternyata salah. Semuanya salah,
aku mencintaimu lebih dari itu, lebih dari seorang kakak kepada adiknya. “
jawabnya
Aku terdiam mendengar
penjelasannya, apakah ini semacam ungakapan isi hatinya kepadaku. Lalu dia
mengangkat daguku.
“ Aku ingin kau menjadi kekasihku Angie,
aku tak ingin hanya menjadi kakak bagimu.” Katanya sambil menatap ku dalam.
“Ntahlah kapan perasaan ini muncul, tapi
aku baru berani mengungkapkannya saat kamu mengatakan kalau kamu sudah putus
dengan kekasihmu. Aku tak ingin mengganggu mu saat kau sudah menjadi tunangan
orang lain” katanya lagi.
Aku bingung harus
mengatakan apa, aku takut aku salah. Sepertinya kak Shane sangat mengharapkan
ku, tapi saat ini Mark sedang menunggu jawaban dariku. Tiba-tiba bayangan Mark
memenuhi ruang dikepalaku. Ya, Tuhan aku bingung. Sebenarnya aku sangat
mencintai Mark, tapi aku takut menyakiti kak Shane.
“ Angie... “ panggilan kak Shane
membuyarkan lamunanku.
“ Iya kak, “ jawabku
“ Apa kau mau jadi kekasihku, kau sedang
tidak memiliki hubungan dengan siapapun kan?? “ pertanyaan itu langsung menghujam jantungku.
Iya kak, aku sedang tidak memiliki hubungan dengan siapapun, tapi Mark sedang
menungguku, dia juga mencintaiku, sama sepertiku yang mencintainya rutukku
dalam hati..
Aku menarik nafas pelan.
“ Kak Shane..” panggilku sambil menyentuh
tangannya yang sedang mengenggam tangan kananku.
“ Katakan apa yang ingin kau katakan
sayang..” katanya.
“ Baiklah kak, sebelumnya aku ingin
mengungkapkan apa yang ada didalam hatiku saat ini kak” jawabku.
Kak Shane mengangguk memperhatikanku.
“ Aku juga mencintai kakak, sangat
menyayangi kakak. Sama seperti aku menyayangi kak Nico, dan Kak Kian. Maaf kak
perasaan itu sama sampai saat ini, kak Shane kakakku. “ jawabku pelan
“ Kak, maaf juga, aku harap kakak mengerti.
Saat ini aku memang tidak terikat dengan siapapun, tapi seseorang sudah
menungguku..”
Belum sempat aku menyelesaikannya kak
Shane sudah menyela pembicaranku.
“ Dan kau juga mencintainya kan??” jawab
kak Shane sambil terseyum kecut.
Aku mengangguk pelan, “ Maaf kak..”
Dilepaskan tangannya yang mengenggam
tanganku, dan membelai wajahku.
“ Iya, aku mengerti perasaanmu sayang.
Tidak apa-apa, lebih baik kau jujur dari pada membohongi perasaan orang lain
dan dirimu sendiri” jawabnya.
“ Kak Shane, maaf yaa.....”
Dia meletakkan jari telunjuknya
dibibirku.
“ Tidak masalah sayang, kau tetap adikku semua takkan berubah” jawabnya sambil tersenyum, namun aku bisa merasakan
kekecewaan dari matanya.
Aku mengangguk “ kakak, jangan berubah
ya. Kita masih kakak adikkan?” aku meyakinkannya.
Kak Shane mengangguk lalu dia mengecup
keningku, sebuah kecupan hangat darinya. Dan tak lama kemudian memelukku dan
melepaskanku.
Dalam hatiku apa aku harus
jujur kalau Mark lah yang sedang menungguku. Mark saudara sepupunya sendiri, apakah dia akan marah jika aku mengatakan itu padanya, tapi kufikir akan lebih
sakit lagi kalau dia mengetahuinya dari orang lain. Dan aku putuskan untuk
mengatakannya sekarang, agar tidak ada kesalahpahaman diantara kami nantinya.
“ Kak, boleh aku memberi tahu sesuatu?”
tanyaku
“ Apa ??” tanyanya.
“ Aku harap kakak mengerti ya, supaya
tidak ada kesalah pahaman diantara kita nantinya.” Jawabku.
Dia mengangguk sambil menunggu aku
kembali berbicara.
“ Sebenarnya yang sudah menungguku saat
ini adalah Mark. Aku dan Mark sudah lama berteman dan Aku harap kakak jangan marah padanya ya” aku memohon
Kak Shane seperti terkejut saat aku
mengatakan Mark.
“ Kak, aku mengatakan ini supaya kakak
tidak salah paham, dia mencintaiku dan aku juga mencintanya. Maaf kak.” Jawabku
Kak Shane memgangguk dan tatapannya
melembut.
“ Iya tidak apa-apa sayang, dia juga
baik bahkan sangat baik. Aku mengerti, dia sangat beruntung mendapatkanmu. Kau
jangan meminta maaf lagi ya. Tidak ada yang salah diantara kita. Bukankah tak
selamanya cinta itu harus saling memiliki“ jawabnya.
Aku tersenyum menatapnya.
“ terima kasih kakak mengerti keadaanku
saat ini. “
“ Oh iya, kau jangan menceritakan ini
pada Mark ya..” katanya sambil tersenyum.
Aku mengangguk “ iya kak, aku takkan
menceritakan ini pada Mark,” jawabku sambil memeluknya.
“ Kita bergabung dengan yang lain ya..”
ajakku.
“ Baiklah, aku akan segera menyusul
nanti..” jawabnya melepaskan pelukanku.
“ Oke, aku kekamar dulu mengambil Ipod ku
“ jawabku sambil meningggalkannya.
****
Setelah aku kekamar, aku
kembali lagi kepantai bergabung dengan yang lain. Kulihat kak Shane sudah
mengobrol dengan kak Nicky yang baru selesai dari berselancar dengan Mark dan
kak Kian. Harus ku akui Mark sangat
keren saat membawa papan selancar itu. Saat selesai Mark langsung duduk
didekatku. Dia mengambil minuman kaleng yang tersedia dimeja dan memberikan
kepadaku. Sebenarnya aku merasa tidak enak jika harus dekat Mark saat ada kak
Shane bersama kami, aku masih mejaga perasaannya tapi Mark selalu mengajakku ngobrol dengannya.
“ Apa rasanya ada ditengah-tengah ombak
itu??” tanyaku pada Mark.
“ Menyenangkan, kau belum pernah
mencobanya?” tanya Mark.
Aku menggeleng “ Aku takut, lagipula aku
tak ingin mengambil resiko akan tenggelam disana “ jawabku.
“ Ya aku tahu. Tapi lain kali berusahalah untuk mencoba.” jawab Mark sambil
tersenyum padaku.
“Oh iya, kau mau kutemani berjalan-jalan.
Disana pemandangannya bagus.” Ajak Mark padaku.
“ Boleh, ayo kita kesana” jawabku.
“ Kak, aku kesana ya, nanti kak Nico dengan
yang lainnya menyusul. Aku juga tadi dengar katanya disana pemandangannya lebih indah”
ajakku pada mereka.
Kak Nicky mengangguk “ hati-hati ya
Angie, Mark” kak Nicky mengingatkan.
Lalu kami berjalan ketempat
yang kami tuju, sebenarnya agak jauh dari tempat kami berkumpul tadi. Tapi
beberapa orang mengatakan bahwa pemandangannya benar-benar indah. Banyak
batu-batu besar yang seperti disusun rapi disana. Oleh karena itu aku sangat
penasaran.
Saat berjalan kesana Mark mengandeng
tanganku. Ada perasaan nyaman saat dia mengenggam tanganku.
“Angie, aku sangat merindukanmu” katanya.
“ Aku juga merindukanmu, Mark. Maaf ya
aku tidak bisa bertemu denganmu akhir-akhir ini. Karena kak Nico takkan
menyuruhku keluar kalau ujianku belum selesai.” jawabku
“ Iya aku mengerti, bagaimana ujianmu??”
tanyanya
“ Mudah-mudahan baik..” jawabku
Tiba-tiba aku langsung ingat, aku harus
menjawab pertanyaan Mark kemarin. Aku yakin pasti dia menunggunya.
“ Mark,..” panggilku
“ Iya..” jawabnya sambil menatapku dan
kami berhenti berjalan.
“ Aku ingin menjawab pertanyaanmu saat
kita didanau kemarin. Apa kau masih menunggunya??” tanyaku.
Mark mengangguk “ aku masih menunggunya
dan akan tetap menunggunya” jawabnya
“ Aku fikir kau melupakannya” jawabku
“ Aku takkan melupakan apa yang sudah
kuucapkan padamu Angie, jadi apa kau mau jadi kekasihku..??” pertanyaan itu
muncul lagi dari mulutnya.
Aku menghela nafas sejenak sebelum
menjawabnya.
Aku tersenyum dan mengangguk pasti “ ya
aku mau” jawabku.
“ Benarkah??’ tanyanya lagi meyakinkan.
“ Ya, aku mau. Aku juga bingung kapan aku
mulai mencintaimu.” Jawabku sambil tersenyum.
“ Itulah cinta yang sulit dimengerti “
jawabnya sambil menatapku dalam.
Lalu Mark mendekatkan wajahnya kewajahku.
Ada rasa gugup saat dia mendekat kearahku. Diciumnya keningku dengan kecupan
yang hangat. Rasanya seluruh darah ditubuhku naik wajahku dan itu membuatku
tersipu malu. Dia melepaskan ciumannya dikeningku dan memelukku erat.
Kusandarkan kepalaku dibahunya.
“ I love you , Angie. You're my Angel.”
Katanya sambil membelai rambutku.
“ I love you too, Mark” jawabku
“ Sulit ku ungkapkan kebahagiaanku hari
ini” katanya sambil memegang wajahku dengan kedua tangannya.
Aku tersenyum mendengarnya..
“ Terima lah aku dengan segala
kekuranganku Mark” aku melingkarkan tanganku dilehernya.
“ Tak ada manusia yang sempurna sayang.
Aku pun begitu. “ jawabnya.
Lalu Mark mendekatkan
wajahnya kewajahku, rasa gugup kurasakan lagi. Dapat kurasakan nafasnya yang
hangat diwajahku dan hidung kami yang dsudah bersentuhan. Kupejamkan mataku dan
Mark mencium bibirku dengan lembut. Ciuman yang hangat baru kali ini aku
merasakannya. Dengan malu- malu aku membalas ciumannya. Dan Mark semakin intens
menciumku.
“Ehmmm...” suara sesorang membuat Mark
melepaskan ciumannya dariku.
Kami berdua langsung
menoleh kearah suara. Ternyata ada Kak Nicky dan kak Gina yang sudah didekat
kami. Aku sangat malu dengan Kak Nicky, wajahku pasti sudah sangat memerah.
“ Benarkan apa yang baru saja ku katakan, sayang ” kata Kak Nicky sambil melirik kak Gina
Kak Gina tersenyum “ kau benar sayang”
jawabnya.
Aku melotot memandangi kak Nicky.
“ Kakak cerita apa ke kak Gina??” tanyaku
sambil cemberut.
“ Bukan apa-apa, hanya meramalkan sesuatu dengan benar” jawab kak Nicky sambil
tersenyum jahil kepadaku.
“Nico, sepertinya punya bakat menjadi
peramal ya..” jawab kak Gina sambil tersenyum.
“ Kakak...” aku sedikit berteriak sambil
cemberut.
“ Kau tidak malu bertingkah seperti itu
didepan kekasihmu Angie” kak Nicky menggeleng kan kepala saat aku bertingkah
manja dengannya. Aku benar-benar lupa dan malu sendiri saat menyadari ada Mark.
Aku mendengus kesal kearah kak Nicky.
“ Ya sudah kalau begitu” jawabku sambil
menarik tangan tangan Mark dan meninggalkan kak Nicky dan kak Gina. Aku baru
menyadari ada kak Shane dan kak Gillian dibelakangnya, aku tidak tau apakah dia melihat aku dicium Mark tadi.
Mark hanya tersenyum melihat tingkahku,
kami melanjutkan perjalanan kami yang sempat tertunda. Tak kuhiraukan kan Nicky
yang memanggilku.
“ Angie, Mark kalian tidak menunggu kami” Kak Nicky memanggil kami.
“ Jalan sendiri kakak, sudah ada kak Gina
juga” jawabku
“ Kita tidak menunggu mereka sayang??”
tanya Mark.
“ Tidak usah, dia kan ada kak Gina”
jawabku
Mark tersenyum sambil mengacak-acak
rambutku. Lalu dia memcium keningku lagi.
“ I love you so much, Angie” katanya.
Dilingkarkannya tangannya dipinggangku. “
I love you too Mark. “ jawabku
*****
wah…Shane ditolak Angie?
BalasHapusSma aku ajj Shane ;D
Shane sm Angie emang ga cocok deh ga ada chemistry nya :Dv
Mark nyium Angie jg akhirnya.…asyik udh jadian. Bentar lg hothotpop ga? hehe
Lanjut sist :*
Hahaha,
BalasHapusmakanya aku pilih shane, Biar Angie bisa nolaknya :D
Sama kamu Dhee?? boleh, boleh.
#Gale melotot :p
Hehee. rahasia donk..
Tnya sama Mark tuh :D
mksih koment ya Dhee :*