Saat kami sampai dirumah kulihat pintu
rumahku sudah terbuka. Aku yakin kalau kak Nicky sudah pulang dari kencan
dengan kak Gina. Lalu aku turun dari motor sport Mark dan dia langsung
memarkirkan motornya. Lalu kami masuk kedalam rumahku. Mark langsung duduk
disofa ruang tamuku.
"
Kak, sudah pulang?? " tanyaku pada kak Nicky.
"
Iya, Ngie. Hampir saja kakak kehujanan tadi. Kalian kehujanan?." Tanya kak
Nicky sambil menatapku.
Lalu
aku dan Mark saling memandang.
"Sedikit
kak. Kami masih berteduh saat hujan deras tadi" jawabku.
“
Oh, iya aku kekamar dulu ya” kataku sambil meninggalkan kak Nicky dan Mark
diruang tamu.
Lalu
aku masuk kekamar, mengambilkan handuk untuk Mark dan berniat membuat coklat
panas didapur.
"
Ini Mark. Kamu pasti kedinginan kan??" kataku sambil memberikan handuk
kepada Mark.
"
Terima kasih, Ngie " jawabnya sambil mengambil handuk dariku. Lalu dia
mengelap badan dan rambutnya yang basah.
Lalu aku masuk kedapur, kulihat kak Nicky
sudah mulai berbincang dengan Mark. Setelah selesai membuat 3 gelas coklat
panas, aku kembali ke ruang depan. Saat aku datang pembicaraan mereka langsung
berhenti. Aku jadi bingung apa yang sebenarnya
mereka sedang mereka bahas.
Kulihat dari jendela, hujan sudah mulai reda.
Aku kembali ke kamar untuk mengganti pakaian. Setelah selesai, aku duduk
diruang tamu bersama Mark. Sedangkan Kak Nicky kembali menonton tv, diruang
keluarga.
Lalu kami ngobrol-ngobrol lagi sambil
sesekali tertawa bersama. Dan disaat kami sedang ngobrol terdengar dari luar ada
seseorang yang datang. Ku dengar orang itu langsung masuk kedalam halaman rumah
ku. Karena penasaran akupun keluar melihat siapa yang datang. Ternyata yang
datang itu Andy.
"
Kamu??.." kataku heran.
"
Angie...." panggilnya.
"
Ada apa kesini??” tanyaku.
Dari
dalam Mark bertanya siapa yang datang.
"
Siapa?? "tanyanya.
"Andy,.
" jawabku pendek..
Lalu
Andy mendekat kearahku. Rasanya ingin sekali aku tutup pintu. Tapi jika itu
kulakukan pasti kak Nicky akan marah..
"
Siapa Ngie.." tanya kak Nicky dari dalam.
"Andy,
kak..." jawabku
"
Boleh, aku masuk??" tanya Andy
"
Ya sudah masuk sana.." kataku ketus. Lalu aku kembali duduk disamping Mark.
Kulihat
ekspresi wajah Andy yang tadi senyum berubah
ketika melihat Mark ada didalam.
"
Kamu..." tunjukknya pada Mark.
Belum
sempat Mark menjawab Andy, aku sudah menyelanya “ Kenapa?? Ada yang salah kalau
Mark disini..” kataku.
"
Kenapa kamu disini..??" tanyanya ketus.
"
Tidak apa-apa, hanya baru pulang dengan Angie" jawab.
"
Ooh, berarti benar dugaanku. Kalian memiliki hubungankan?? Dan kau, selingkuh
kan??" katanya sambil menunjuk Angie.
“
Maaf sebelumnya, tidak pantas kau menunjuk Angie seperti itu. Lagi pula kami
tidak memiliki hubungan apa-apa, dan Angie tidak selingkuh.” Jawab Mark tegas.
Kulihat
matanya memancarkan kemarahan yang sangat besar.
“
Kau lebih baik diam, jika tidak ada hubungan apa-apa dengan Angie..” katanya
menunjuk ke arah Mark.
"
Andy, kalau kamu kesini hanya untuk itu.. Sebaiknya kau pulang.."kataku
marah..
Disaat
ketegangan diantara kami bertiga sedang memuncak, kak Nicky keluar menemui kami
yang ada di ruang tamu. Emosi kami pun mereda. Aku langsung duduk begitu juga
Mark.
"
Ada apa??" tanya kak Nicky santai.
"
Aku datang kesini untuk bertemu Angie, kak. Tapi..."katanya.
Kak Nicky mengangguk mengerti apa yang
sebenarnya dimaksud Andy. Lalu dia duduk dan kami mulai membicarakan
permasalahan antara aku, Andy dan Mark. Yang dilakukan Kak Nicky adalah bertanya
padaku, Mark dan Andy. Saat aku menceritakan kejadian pada waktu itu, Andy langsung
diam dan menundukkan kepalanya. Setelah itu kak Nicky menanyakan kepada Andy bagaimana
perasaannya saat bertemu aku dan Mark di stasiun. Andy mengatakan kalau saat
itu dia sakit hati dan kecewa denganku. Nah itulah yang kurasakan saat melihat Andy
memeluk dan mencium wanita yang yakini itu kekasihnya di Sligo.
Pada akhirnya kak Nicky mengatakan kalau
sebenarnya dia sudah sangat kecewa dengan Andy. Karena sebelumnya keluargaku
yakin dan mempercayakan Andy untuk menjagaku dan membahagiakanku. Saat itu Andy
jadi tidak banyak bic ara. Setelah meminta maaf padaku, dia meminta untuk
pembatalan pertunanganku dan dia tidak
dilakukan. Namun aku bersikeras untuk tetap membatalkan pertunangan dengannya,
karena aku sudah sangat membencinya. Mendengar jawaban dariku, Andy langsung
pamit pulang. Dari ekspresi wajahnya, dapat kulihat dia sangat kesal dan
kecewa.
Saat Andy pulang, kak Nicky langsung
masuk kedalam. Dan Mark juga langsung pamit pulang dengan Kak Nicky. Aku mengantarkan Mark sampai didepan halaman
rumahku. Kulihat wajah Mark agak sedikit pucat.
" Mark, wajahmu agak pucat.."
kataku sambil memandanginya.
"
Aku tidak apa-apa, Ngie" katanya.
"
Nanti kau istirahat yaa" kataku.
Mark
tersenyum dan ngangguk.
"
Mark, maafkan aku yaa.”
“
Untuk apa??” tanyanya heran.
“ Karena membantuku kemarin, kau jadi terlibat dalam masalah aku dan Andy. Sekarang kau tau
kan penyebabnya?? " tanyaku.
"
Tidak apa-apa Ngie, aku maklum dengan semua itu. Asalkan dengan terlibatnya aku
bisa membantu menyelesaikan masalahmu” katanya
Aku
menganggukk “ terima kasih ya Mark.” Kataku
“
Iya, sama-sama. Kau juga istirahat ya. Maaf tadi sudah membuatmu kehujanan”
katanya
Aku
tersenyum “ Kau juga kehujanan..” jawabku
"
Ya sudah aku pulang dulu yaa.." katanya.
"iya
hati-hati.." jawabku.
Dan
Mark langsung pulang..
*****
Setelah Mark pulang, aku langsung masuk kekamar dan mandi. Rasanya
kepalaku agak pusing dan hidungku tersumbat, sehingga suara parau yang
kukeluarkan saat berbicara. Penyebabnya pasti karena hujan tadi. Setelah
selesai aku pun langsung masuk kamar untuk istirahat. Dan saat baru berbaring ditempat tidurku kak Nicky
masuk kekmarku dengan memakai kaos berwarna biru muda, celana jeans hitam dan
jaket yang dipegangnya, sepertinya dia akan pergi malam ini.
"
Angie, kau ikut yaa?? Malam ini Shane
dan Kian mengajak kita untuk makan malam bersama ditempat biasa" kata kak
Nicky.
"
Aku lagi malas untuk keluar kak."
jawabku sengau..
"
Kamu sakit yaa?? " katanya sambil memegang tanganku dan menyentuh
keningku.
"
Angie, badan kamu panas.. " kak Nicky mulai panik.
Dan
tiba - tiba "hatciiiim..." aku bersin.
"
Aku tidak apa-apa kak, hanya saja hidungku sedikit tersumbat, aku flu biasa."jawabku.
"
Sebentar kakak ambilkan obat dulu yaa.." katanya sambil pergi mengambilkan
aku obat dan air minum. Saat baru melangkah keluar kamar kudengar ponselnya bunyi.
Kak
Nicky pun menerima telponnya, yang ternyata itu adalah kak Shane sahabatnya.
"
Iya Shane.. Aku belum pergi.." jawabnya
Dan
tak lama kemudian kak Nicky berbicara lagi.
"
Begini, Angie sakit.. Jadi aku tidak bisa ikut kalian" katanya
"Ohh,
kau juga tidak bisa datang yaa.." kata Kak Nicky lagi.
"
Baiklah akan kita atur rencana baru nanti, kau beritahu Kian yaa.."
katanya.
Lalu
kak Nicky menutup telponnya dan dia kembali lagi kedekatku sambil bawa obat.
"
Diminum dulu yaa" katanya.
Aku
menurutinya meminum obat yang baru saja diambilnya.
"
Kak, kalau mau pergi aku tidak apa-apa sendiri dirumah. Aku akan baik-baik saja.."
kataku.
"
Batal, Shane juga tidak jadi datang. Sepupunya yang tinggal dirumahnya juga sakit.
Lain kali saja, kita makan malam bersamanya. Lagi pula mereka ingin kau
juga yang datang. Kita kan sudah lama
tidak berkumpul dengan mereka. Mereka merindukanmu" kata Kak Nicky
"
Aku juga merindukan mereka. Apalagi
dengan kak Shane. " jawabku sambil tersenyum.
"
Kau suka dia yaaa..??" ledek Kak Nicky.
“
Tidak.. Kak Shane itu lucu,tidak seperti kak Kian sok Cool." kataku sambil tertawa.
"
Sudah-sudah.. Sekarang kau tidur, kakak akan menemanimu malam ini" katanya
sambil membelai rambutku.
"
Aahh. Aku tidak apa-apa kak.. Aku bukan anak kecil lagi.."
"
Heh, bagi kakak. Kamu kecil sayang.."katanya.
Akupun
cemberut mendengarnya, selalu begitu.
"
Angie, kalau menurutmu Mark itu seperti apa??" tanya kak Nicky tiba -
tiba.
"Mark???"
tanyaku heran.
"Iya..
Mark." jawab kak Nicky sambil mengangguk.
"
Baik.. Memangnya ada apa kak??" tanyaku penasaran.
"Kau
tahu, jika dia menyukaimu??” tanya kak Nicky lagi.
"
Iya kak. Tadi siang dia bicara tentang perasaannya ke aku.." jawabku
"
Lalu kau jawab apa??" tanya kak Nicky.
"
Kukatakan, kalau aku butuh waktu untuk menjawabnya. Tadinya akan kujawab kalau
masalahku dengan Andy selesai.."
"
Kau menyukai dia kan??" tanya kak Nicky sambil menatap ku.
Aku
mengangguk." Tapi bagaimana menurut kakak??" tanyaku lagi.
"
Itu terserahmu Ngie, kau yang akan menjalaninya. Tadi siang dia juga mengatakan
itu kepadaku.. " jawab kak Nicky.
"
Kakak jawab apa??" tanyaku.
"
Aku tidak bisa menjawabnya Angie, semua tergantung padamu. Kau yang akan
menjalaninya, bukan?? “Jawab kak Nicky.
Aku
mengangguk sambil tersenyum “ Iya kak, terima kasih yaa”
"
Iya sayang.. Sekarang kau tidur yaa. Supaya besok cepat membaik. Aku akan
menemanimu malam ini" katanya sambil mencium keningku.
"
Iya Kak. Good night yaa " kataku.
"
Yeaah, have a nice dreams " katanya sambil membelai rambutku sejenak.
Kemudian kak Nicky keluar dari kamarku
dan tak lama kemudian dia kembali setelah mengganti pakaiannya dengan piyama dan sambil membawa
Laptopnya, meletakkannya dimeja belajarku. Sepertinya dia akan mengerjakan
pekerjaan kantornya malam ini. Lalu aku berbalik memejamkan mataku, dan lambat
laun aku mulai tertidur.
****
Paginya aku berangkat kekampus
bersama Kak Nicky. Sebenarnya aku masih kurang enak badan tapi hari ini ada ujian
semester, jadi aku harus masuk kuliah. Untungnya ujianku tinggal tiga hati
lagi, sehingga jadwalku tidak terlalu sibuk.
Saat aku dijalan, Mark menelponku
hanya untuk menanyakan bagaimana keadaanku. Dia tahu kalau aku sakit, hal itu
dikarenakan suaraku yang berbeda dari biasanya. Dan ternyata Mark juga sakit
setelah kehujanan kemarin.
Selama
ujian semester, tepatnya sampai 3 hari kedepan aku dan Mark tidak akan bertemu.
Hal itu dikarenakan dia tidak ingin mengganggu konsentrasi belajarku. Aku pun
belajar dengan baik, aku tak ingin mengecewakan orang tua dan kak Nicky. Dan hasil
dari konsentrasiku 3 hari berhasil, aku
bisa melewatinya dengan baik.
Setelah kulewati semua jadwal
ujianku, akhirnya hari kebebasan itu tiba. Malamnya kak Nicky mengajakku makan malam
bersama kedua sahabatnya itu. Sesampai di restoran favorite kami kulihat Kak
Shane dan kak Kian sudah datang dan kami langsung bergabung dengan mereka. Kami
ngobrol bersama sambil mengingat saat kami bersama dulu. Saat itu Kak Nicky,
Kak Shane dan Kak Kian SMA dan aku saat itu masih SMP.
“Angie masih seperti dulu
yaa..” kata Kak Shane tiba-tiba.
“ Maksudnya?? ” tanyaku.
“ Masih tetap kecil, masih
polos..”jawab kak Shane, spontan Kak
Kian dan Kak Nicky langsung tertawa.
“ Uhh, kapan kalian
berhenti menganggapku sebagai anak kecil??” Jawabku sambil cemberut.
“Nanti yaa, sampai kau bisa
menunjukkan siapa kekasihmu” jawab kak Kian.
“Oh, kak Shane dan Kak
Kian tidak percaya kalau aku sudah pernah memiliki kekasih. Yang kemarin itu sudah
2 tahun kak..” jawabku sombong.
“ Mana Angie?? mana buktinya?? Dia tidak ada sekarang, dan
kau kekampus saja masih diantar Nico.”kata kak Shane terus meledekku.
“ Iya, sayangnya aku sudah
putus dengannya. Jadi tidak bisa
kukenalkan dengan kalian.” jawabku
“ Itu sama saja tidak,
Angie..” celetuk kak Kian.
“ Okke, suatu saat nanti
akan kutunjukkan siapa kekasihku..” kataku ketus.
“ Sudah yaa, Angie hampir nangis
itu” kata Kak Nicky sambil mengacak-acak rambutku.
“ Oh iya ya, Kalau dia
nangis susah juga kita. Dia kan baru berhenti menangis setelah ada coklat dan
boneka beruang.”Kata Kak Shane.
“ Kalau tahu begini aku tidak usah ikut kalian..” kataku
cemberutt
“ Jangan sayaang, kita semua
menyayangimu. “kata Kak Nicky.
“ Bahkan sangat
menyayangimu” jawab kak Shane sambil menepuk bahuku.
Kak Kian mengangguk sambil
tersenyum.
Malam itu aku menjadi bahan ledekan Kak
Nicky dan sahabatnya, maklum saja kak Kian tidak memiliki adik perempuan sedangkan kak Shane anak
bungsu. Jadi kalau bertemu selalu saja begitu.
Setelah selesai makan, mereka
bertiga berencana untuk berlibur dipantai hari sabtu pagi. Rencananya mereka
akan mengajak kekasih mereka masing-masing. Kak Nicky sudah pasti dengan kak Gina,
aku tidak tahu dengan kak Kian dan Kak Shane siapa kekasih mereka. Sedangkan
aku sudah pasti ikut, hanya saja aku sendiri. Malam itu kami semua
bersenang-senang hingga pulang sampai larut malam.
****
lhaaa kok jadi kyak gini sihh Syaa??
BalasHapusLompat lompat...
Aku smpe bca berkali2..
Padahal chapter yg kemaren ud bagus lho Sya...
Bingung jg Sya :Dv
BalasHapus*pegangan sm Shane
Keep writting sist :*