Kamis, 13 Desember 2012

My Love Story Part 6



Saat kami sampai dirumah kulihat pintu rumahku sudah terbuka. Aku yakin kalau kak Nicky sudah pulang dari kencan dengan kak Gina. Lalu aku turun dari motor sport Mark dan dia langsung memarkirkan motornya. Lalu kami masuk kedalam rumahku. Mark langsung duduk disofa ruang tamuku.
" Kak, sudah pulang?? " tanyaku pada kak Nicky.
" Iya, Ngie. Hampir saja kakak kehujanan tadi. Kalian kehujanan?." Tanya kak Nicky sambil menatapku.

Lalu aku dan Mark saling memandang.
"Sedikit kak. Kami masih berteduh saat hujan deras tadi" jawabku.
“ Oh, iya aku kekamar dulu ya” kataku sambil meninggalkan kak Nicky dan Mark diruang tamu.
Lalu aku masuk kekamar, mengambilkan handuk untuk Mark dan berniat membuat coklat panas didapur.
" Ini Mark. Kamu pasti kedinginan kan??" kataku sambil memberikan handuk kepada Mark.
" Terima kasih, Ngie " jawabnya sambil mengambil handuk dariku. Lalu dia mengelap badan dan rambutnya yang basah.

Lalu aku masuk kedapur, kulihat kak Nicky sudah mulai berbincang dengan Mark. Setelah selesai membuat 3 gelas coklat panas, aku kembali ke ruang depan. Saat aku datang pembicaraan mereka langsung berhenti. Aku jadi bingung apa yang sebenarnya  mereka sedang mereka bahas.

Kulihat dari jendela, hujan sudah mulai reda. Aku kembali ke kamar untuk mengganti pakaian. Setelah selesai, aku duduk diruang tamu bersama Mark. Sedangkan Kak Nicky kembali menonton tv, diruang keluarga.
Lalu kami ngobrol-ngobrol lagi sambil sesekali tertawa bersama. Dan disaat kami sedang ngobrol terdengar dari luar ada seseorang yang datang. Ku dengar orang itu langsung masuk kedalam halaman rumah ku. Karena penasaran akupun keluar melihat siapa yang datang. Ternyata yang datang itu Andy.
" Kamu??.." kataku heran.
" Angie...." panggilnya.
" Ada apa kesini??” tanyaku.
Dari dalam Mark bertanya siapa yang datang.
" Siapa?? "tanyanya.
"Andy,. " jawabku pendek..
Lalu Andy mendekat kearahku. Rasanya ingin sekali aku tutup pintu. Tapi jika itu kulakukan pasti kak Nicky akan marah..
" Siapa Ngie.." tanya kak Nicky dari dalam.
"Andy, kak..." jawabku
" Boleh, aku masuk??" tanya Andy
" Ya sudah masuk sana.." kataku ketus. Lalu aku kembali duduk disamping Mark.
Kulihat ekspresi wajah Andy yang tadi senyum berubah  ketika melihat Mark ada didalam.
" Kamu..." tunjukknya pada Mark.
Belum sempat Mark menjawab Andy, aku sudah menyelanya “ Kenapa?? Ada yang salah kalau Mark disini..” kataku.
" Kenapa kamu disini..??" tanyanya ketus.
" Tidak apa-apa, hanya baru pulang dengan Angie" jawab.
" Ooh, berarti benar dugaanku. Kalian memiliki hubungankan?? Dan kau, selingkuh kan??" katanya sambil menunjuk Angie.
“ Maaf sebelumnya, tidak pantas kau menunjuk Angie seperti itu. Lagi pula kami tidak memiliki hubungan apa-apa, dan Angie tidak selingkuh.” Jawab Mark tegas.
Kulihat matanya memancarkan kemarahan yang sangat besar.
“ Kau lebih baik diam, jika tidak ada hubungan apa-apa dengan Angie..” katanya menunjuk ke arah Mark.
" Andy, kalau kamu kesini hanya untuk itu.. Sebaiknya kau pulang.."kataku marah..

Disaat ketegangan diantara kami bertiga sedang memuncak, kak Nicky keluar menemui kami yang ada di ruang tamu. Emosi kami pun mereda. Aku langsung duduk begitu juga Mark.
" Ada apa??" tanya kak Nicky santai.
" Aku datang kesini untuk bertemu Angie, kak. Tapi..."katanya.

Kak Nicky mengangguk mengerti apa yang sebenarnya dimaksud Andy. Lalu dia duduk dan kami mulai membicarakan permasalahan antara aku, Andy dan Mark. Yang dilakukan Kak Nicky adalah bertanya padaku, Mark dan Andy. Saat aku menceritakan kejadian pada waktu itu, Andy langsung diam dan menundukkan kepalanya. Setelah itu  kak Nicky menanyakan kepada Andy bagaimana perasaannya saat bertemu aku dan Mark di stasiun. Andy mengatakan kalau saat itu dia sakit hati dan kecewa denganku. Nah itulah yang kurasakan saat melihat Andy memeluk dan mencium wanita yang yakini itu kekasihnya di Sligo.

 Pada akhirnya kak Nicky mengatakan kalau sebenarnya dia sudah sangat kecewa dengan Andy. Karena sebelumnya keluargaku yakin dan mempercayakan Andy untuk menjagaku dan membahagiakanku. Saat itu Andy jadi tidak banyak bic ara. Setelah meminta maaf padaku, dia meminta untuk pembatalan pertunanganku dan dia  tidak dilakukan. Namun aku bersikeras untuk tetap membatalkan pertunangan dengannya, karena aku sudah sangat membencinya. Mendengar jawaban dariku, Andy langsung pamit pulang. Dari ekspresi wajahnya, dapat kulihat dia sangat kesal dan kecewa.

Saat Andy pulang, kak Nicky langsung masuk kedalam. Dan Mark juga langsung pamit pulang dengan Kak Nicky.  Aku mengantarkan Mark sampai didepan halaman rumahku. Kulihat wajah Mark agak sedikit pucat.
" Mark, wajahmu agak pucat.." kataku sambil memandanginya.   
" Aku tidak apa-apa, Ngie" katanya.
" Nanti kau istirahat yaa" kataku.
Mark tersenyum dan ngangguk.
" Mark, maafkan aku yaa.”
“ Untuk apa??” tanyanya heran.
 “ Karena membantuku kemarin,  kau jadi terlibat  dalam masalah aku dan Andy. Sekarang kau tau kan penyebabnya?? " tanyaku.
" Tidak apa-apa Ngie, aku maklum dengan semua itu. Asalkan dengan terlibatnya aku bisa membantu menyelesaikan masalahmu” katanya
Aku menganggukk “ terima kasih ya Mark.” Kataku
“ Iya, sama-sama. Kau juga istirahat ya. Maaf tadi sudah membuatmu kehujanan” katanya
Aku tersenyum “ Kau juga kehujanan..” jawabku
" Ya sudah aku pulang dulu yaa.." katanya.
"iya hati-hati.." jawabku. 
Dan Mark langsung pulang..

*****
Setelah Mark pulang,  aku langsung masuk kekamar dan mandi. Rasanya kepalaku agak pusing dan hidungku tersumbat, sehingga suara parau yang kukeluarkan saat berbicara. Penyebabnya pasti karena hujan tadi. Setelah selesai aku pun langsung masuk kamar untuk istirahat. Dan  saat baru berbaring ditempat tidurku kak Nicky masuk kekmarku dengan memakai kaos berwarna biru muda, celana jeans hitam dan jaket yang dipegangnya, sepertinya dia akan pergi malam ini.
" Angie, kau ikut yaa?? Malam ini  Shane dan Kian mengajak kita untuk makan malam bersama ditempat biasa" kata kak Nicky.
" Aku  lagi malas untuk keluar kak." jawabku sengau..
" Kamu sakit yaa?? " katanya sambil memegang tanganku dan menyentuh keningku.
" Angie, badan kamu panas.. " kak Nicky mulai panik.
Dan tiba - tiba "hatciiiim..." aku bersin.
" Aku tidak apa-apa kak, hanya saja hidungku sedikit tersumbat, aku flu biasa."jawabku.
" Sebentar kakak ambilkan obat dulu yaa.." katanya sambil pergi mengambilkan aku obat dan air minum. Saat baru melangkah  keluar kamar kudengar ponselnya bunyi.

Kak Nicky pun menerima telponnya, yang ternyata itu adalah kak Shane sahabatnya.
" Iya Shane.. Aku belum pergi.." jawabnya
Dan tak lama kemudian kak Nicky berbicara lagi.
" Begini, Angie sakit.. Jadi aku tidak bisa ikut kalian" katanya
"Ohh, kau juga tidak bisa datang yaa.." kata Kak Nicky lagi.
" Baiklah akan kita atur rencana baru nanti, kau beritahu Kian yaa.." katanya.
Lalu kak Nicky menutup telponnya dan dia kembali lagi kedekatku sambil bawa obat.

" Diminum dulu yaa" katanya.
Aku menurutinya meminum obat yang baru saja diambilnya.
" Kak, kalau mau pergi aku tidak apa-apa sendiri dirumah. Aku akan baik-baik saja.." kataku.
" Batal, Shane juga tidak jadi datang.  Sepupunya yang tinggal dirumahnya juga sakit. Lain kali saja, kita makan malam bersamanya. Lagi pula mereka ingin kau juga  yang datang. Kita kan sudah lama tidak berkumpul dengan mereka. Mereka merindukanmu"  kata Kak Nicky
" Aku juga merindukan mereka.  Apalagi dengan kak Shane. " jawabku sambil tersenyum.
" Kau suka dia yaaa..??" ledek Kak Nicky.
“ Tidak.. Kak Shane itu lucu,tidak seperti kak Kian sok Cool." kataku sambil tertawa.
" Sudah-sudah.. Sekarang kau tidur, kakak akan menemanimu malam ini" katanya sambil membelai rambutku.
" Aahh. Aku tidak apa-apa kak.. Aku bukan anak kecil lagi.."
" Heh, bagi kakak. Kamu kecil sayang.."katanya.
Akupun cemberut mendengarnya, selalu begitu.

" Angie, kalau menurutmu Mark itu seperti apa??" tanya kak Nicky tiba - tiba.
"Mark???" tanyaku heran.
"Iya.. Mark." jawab kak Nicky sambil mengangguk.
" Baik.. Memangnya ada apa kak??" tanyaku penasaran.
"Kau tahu, jika dia menyukaimu??” tanya kak Nicky lagi.
" Iya kak. Tadi siang dia bicara tentang perasaannya ke aku.." jawabku
" Lalu kau jawab apa??" tanya kak Nicky.
" Kukatakan, kalau aku butuh waktu untuk menjawabnya. Tadinya akan kujawab kalau masalahku dengan Andy selesai.."
" Kau menyukai dia kan??" tanya kak Nicky sambil menatap ku.
Aku mengangguk." Tapi bagaimana menurut kakak??" tanyaku lagi.
" Itu terserahmu Ngie, kau yang akan menjalaninya. Tadi siang dia juga mengatakan itu kepadaku.. " jawab kak Nicky.
" Kakak jawab apa??" tanyaku.
" Aku tidak bisa menjawabnya Angie, semua tergantung padamu. Kau yang akan menjalaninya, bukan?? “Jawab kak Nicky.
Aku mengangguk sambil tersenyum “ Iya kak, terima kasih yaa”
" Iya sayang.. Sekarang kau tidur yaa. Supaya besok cepat membaik. Aku akan menemanimu malam ini" katanya sambil mencium keningku.
" Iya Kak. Good night yaa " kataku.
" Yeaah, have a nice dreams " katanya sambil membelai rambutku sejenak.
Kemudian kak Nicky keluar dari kamarku dan tak lama kemudian dia kembali setelah mengganti  pakaiannya dengan piyama dan sambil membawa Laptopnya, meletakkannya dimeja belajarku. Sepertinya dia akan mengerjakan pekerjaan kantornya malam ini. Lalu aku berbalik memejamkan mataku, dan lambat laun aku mulai tertidur.
****

            Paginya aku berangkat kekampus bersama Kak Nicky. Sebenarnya aku masih kurang enak badan tapi hari ini ada ujian semester, jadi aku harus masuk kuliah. Untungnya ujianku tinggal tiga hati lagi, sehingga jadwalku tidak terlalu sibuk.

            Saat aku dijalan, Mark menelponku hanya untuk menanyakan bagaimana keadaanku. Dia tahu kalau aku sakit, hal itu dikarenakan suaraku yang berbeda dari biasanya. Dan ternyata Mark juga sakit setelah kehujanan kemarin.

            Selama ujian semester, tepatnya sampai 3 hari kedepan aku dan Mark tidak akan bertemu. Hal itu dikarenakan dia tidak ingin mengganggu konsentrasi belajarku. Aku pun belajar dengan baik, aku tak ingin mengecewakan orang tua dan kak Nicky. Dan hasil dari konsentrasiku  3 hari berhasil, aku bisa melewatinya dengan baik.

            Setelah kulewati semua jadwal ujianku, akhirnya hari kebebasan itu tiba. Malamnya kak Nicky mengajakku makan malam bersama kedua sahabatnya itu. Sesampai di restoran favorite kami kulihat Kak Shane dan kak Kian sudah datang dan kami langsung bergabung dengan mereka. Kami ngobrol bersama sambil mengingat saat kami bersama dulu. Saat itu Kak Nicky, Kak Shane dan Kak Kian SMA dan aku saat itu masih SMP.

“Angie masih seperti dulu yaa..” kata Kak Shane tiba-tiba.
“ Maksudnya?? ” tanyaku.
“ Masih tetap kecil, masih polos..”jawab kak Shane,  spontan Kak Kian dan Kak Nicky langsung tertawa.
“ Uhh, kapan kalian berhenti menganggapku sebagai anak kecil??” Jawabku sambil cemberut.
“Nanti yaa, sampai kau bisa menunjukkan siapa kekasihmu” jawab kak Kian.
“Oh, kak Shane dan Kak Kian tidak percaya kalau aku sudah pernah memiliki kekasih. Yang kemarin itu sudah 2 tahun kak..” jawabku sombong.
“ Mana Angie??  mana buktinya?? Dia tidak ada sekarang, dan kau kekampus saja masih diantar Nico.”kata kak Shane terus meledekku.
“ Iya, sayangnya aku sudah putus  dengannya. Jadi tidak bisa kukenalkan dengan kalian.” jawabku
“ Itu sama saja tidak, Angie..” celetuk kak Kian.
“ Okke, suatu saat nanti akan kutunjukkan siapa kekasihku..” kataku ketus.
“ Sudah yaa, Angie hampir nangis itu” kata Kak Nicky sambil mengacak-acak  rambutku.
“ Oh iya ya, Kalau dia nangis susah juga kita. Dia kan baru berhenti menangis setelah ada coklat dan boneka beruang.”Kata Kak Shane.
“ Kalau tahu begini  aku tidak usah ikut kalian..” kataku cemberutt
“ Jangan sayaang, kita semua menyayangimu. “kata Kak Nicky.
“ Bahkan sangat menyayangimu” jawab kak Shane sambil menepuk bahuku.          
Kak Kian mengangguk sambil tersenyum.

            Malam itu aku menjadi bahan ledekan Kak Nicky dan sahabatnya, maklum saja kak Kian tidak memiliki  adik perempuan sedangkan kak Shane anak bungsu. Jadi kalau bertemu selalu saja begitu.

            Setelah selesai makan, mereka bertiga berencana untuk berlibur dipantai hari sabtu pagi. Rencananya mereka akan mengajak kekasih mereka masing-masing. Kak Nicky sudah pasti dengan kak Gina, aku tidak tahu dengan kak Kian dan Kak Shane siapa kekasih mereka. Sedangkan aku sudah pasti ikut, hanya saja aku sendiri. Malam itu kami semua bersenang-senang hingga pulang sampai larut malam.
****

2 komentar:

  1. lhaaa kok jadi kyak gini sihh Syaa??

    Lompat lompat...
    Aku smpe bca berkali2..

    Padahal chapter yg kemaren ud bagus lho Sya...

    BalasHapus
  2. Bingung jg Sya :Dv
    *pegangan sm Shane

    Keep writting sist :*

    BalasHapus